Ekonomi

Modal Cinta Indonesia, Dalam 4 Hari Wanita Ini Raih Omzet Rp 57 juta

Indonesia mempunyai kekayaan wisata yang melimpah ruah. Namun nyatanya, tujuan destinasi yang diburu oleh wisatawan lokal maupun mancanegara masih didominasi oleh pulau Dewata, Bali.

Hal tersebut ditunjukkan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Februari lalu, bahwa sekitar 42 persen dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara diraup oleh Pulau Bali, yakni sebesar 333.100 kunjungan dari total 786.700 kunjungan di bulan Februari 2015.

Angka tersebut dihitung menurut pintu masuk bandara dari Ngurah Rai, Bali. “Bahkan waktu itu ada turis yang bilang sama saya bahwa Indonesia itu bagian dari Bali, langsung saja saya jelasin kalau itu kebalik,” ucap Leonora Adelia Suryani , CEO Jasa Travel bernama Travass Life kepada Kompas.com, Jakarta, Sabtu (4/4/2015).



Berangkat dari pengalaman tersebut, Leonora Adelia Suryani (22), mencoba untuk membuka jasa travel premium ke sejumlah daerah di Indonesia yang masih jarang dilirik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara sejak tahun 2013.

Menurut dia, sebenarnya beberapa daerah wisata di Indonesia seperti Derawan, Kalimantan Timur, dan Pulau Weh, Aceh sudah mempunyai fasilitas yang memadai untuk menerima wisatawan khususnya menengah ke atas.

Namun, kata dia, jasa travel lokal untuk ke daerah-daerah tersebut masih minim baik untuk turis lokal maupun mancanegara. “Local tour waktu di tahun 2013 itu masih sedikit contohnya kalau mau ke Derawan, Baluran, apalagi ke Weh (Aceh) itu bahkan tidak ada. Jadi harus sendiri banget. Padahal sampai di tempatnya sudah ada resort macam-macam,” kata wanita yang baru saja lulus dari jurusan komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia satu tahun silam ini.

Adelia mengatakan, dalam satu kali perjalanan dengan membawa sekitar 10 orang selama 4 hari ke Derawan, dirinya bisa meraih omzet sebesar Rp 57 juta. Paket yang ia tawarkan dengan harga Rp 6,2 juta dalam perjalanan tersebut mencakup tiket pesawat pulang pergi, konsumsi selama trip, tempat tinggal dalam bentuk beach resort, perjalanan ke pulau-pulau sekitar Pulau Derawan, peralatan menyelam, personal guide, dan personal photographer.

Saat ini, Travass.Life membuka perjalanan ke Pulau Derawan (Kalimantan Timur), Pulau Weh (Aceh), Pulau Komodo (Flores), Pahawang (Lampung), Nusa Lembongan dan Penida (Bali). “Trip saya ini memang mahal ini karena saya menyesuaikan dengan target saya ke menengah ke atas dan wisatawan asing. Lagipula saya punya kelebihan dengan mengajak fotografer pribadi, yang saya pilih dari artis-artis media sosial, Instagram,” kata Adelia.

Menurut dia, tujuannya mengajak fotografer pribadi akan menambah nilai jual jasanya dan memunculkan keunikan tersendiri dibandingkan jasa travel lain. Lantaran, kata dia, saat ini banyak anak-anak muda kelas menengah ke atas gemar memamerkan foto-foto pribadi perjalannya di media sosial, khususnya Instagram.

“Selain travelling lagi booming, saya lihat anak-anak muda zaman sekarang, sering foto dan dipamerkan di media sosial mereka, tapi sayangnya foto-foto mereka banyak yang tidak bagus. Jadinya di Travass Life ini saya ada jasa personal fotografer yang saya pilih dari artis-artis instragram dan ke depan pakai fotografer asing yang artistik,” jelas Adelia.

Kurang fasilitas

Adelia menambahkan, berdasarkan pengalamannya berinteraksi dengan wisatawan asing di Bali, dia menemukan bahwa sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk menggunakan jasa travel kelas premium atau mahal. Namun, kurangya jasa travel premium lokal di Indonesia, membuat para wisatawan asing tersebut akhirnya menggunakan jasa travel dari negara asalnya untuk pulau tujuan di Indonesia.

“Sayang banget kan, contohnya ke Nusa Lembongan, Bali, kalau yang asing itu bisa untuk kapal saja bisa Rp 700.000 pulang-pergi. Padahal aslinya hanya Rp 150.000. Memang ada harga khusus wisatawan asing, tapi itu berlebihan perbedaanya. Selain itu wisatawan asing yang datang ke Indonesia masih memakai jasa travel asing yang sangat mahal, sayang kan masuknya ke kas negara lain bukan devisa untuk Indonesia,” kata Adel.

Kurangnya fasilitas ini disayangkan Adelia, pasalnya kata dia, akhirnya banyak anak-anak muda Indonesia yang justru pergi berjalan-jalan ke luar negeri. Padahal, menurut Adelia masih banyak tempat-tempat wisata di Indonesia yang bisa tidak kalah cantik dengan destinasi wisata di luar negeri.

“Sayangnya banyaknya anak muda yang lebih tahu seluk beluk Pantai Phuket, Thailand dibandingkan Pulau Komodo di Indonesia. Bahkan ada teman saya yang mengira Pulau Komodo ada di Pulau Seribu,” jelas Adelia.

Adelia juga bertutur, masih banyak jasa travel di Indonesia yang tidak mencantumkan secara detil fasilitas-fasilitas apa yang akan diterima selama perjalanan. Menurut dia, hal tersebut bisa menurunkan kepercayaan calon pengguna terhadap jasa mereka.

“Kelihatannya saja murah ternyata tidak, jadinya itu kalau menurut saya seperti tertipu nantinya. Ada biaya tambahan macam-macam. Misal yang ke Derawan itu dibilang Rp 3,5 juta termasuk tiket pesawat, memang murah tapi ternyata tidak include makan dan lain-lain,” jelas Adelia.

Melebarkan jangkau

Dalam lima tahun ke depan, Adelia menargetkan  Travass.Life  bisa membuka perjalanan ke sejumlah tempat di Indonesia seperti Perbuktian Munduk (Bali Utara), Pantai Pasir Hitam Amed (Bali Timur), Pulau Togean (Sulawesi Tengah), dan Pulau Takabonerate (Sulawesi Selatan).

“Jadi ingin fokus ke Tropical Island selain itu ingin kasih tahu ke mereka kalau Indonesia enggak hanya Bali saja. Mudah-mudahan punya kantor di Bali karena di situ jadi memang masih jadi pusat wisatawan asing,” jelas Adelia.

Selain itu dalam waktu dekat, Travass.Life akan melaksanakan perjalanan ke Pulau Komodo, Flores menggunakan Kapal Pinisi dengan tarif Rp 5,2 juta per orang. Menurut dia, dalam perjalanan tersebut para wisatawan sudah mendapat fasilitas mulai dari penginapan, tiket masuk ke pulau, perlengkapan snorkling, pawang komodo, personal guide, dan fotografer pribadi dari Lithuania.

“Kontak saya bisa ditemukan di facebook : travass life, Instagram : travass.life , twitter : travasstrip atau website di www.travasslife.com,” tutur Adelia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar